WartaNTT.com, Sumba Tengah – “Daerah ini diperjuangkan secara bersama-sama, mekar menjadi daerah otonomi baru dan selanjutnya berjalan seperti itu”.
“Namun
masih cukup banyak hal yang harus diperjuangkan terutama peningkatan ekonomi
masyarakat, kemudian berhemat demi peningkatan pendidikan anak-anak kita” ujar
Umbu Dondu, BBA., membuka percakapan dengan WartaNTT, Senin (7/11/2022).
Pasca
tunaikan pengabdian sebagai wakil bupati Sumba Tengah selama 2 periode
(2008-2018) mendampingi Drs. Umbu Sappi Pateduk selalu Bupati., Umbu Dondu berharap
sektor pendidikan tidak dilupakan namun terus ditingkatkan.
“Kalau dimasa kepemimpinan kami yang lalu saat otonomi daerah, terus terang diawalnya bagaimana memperjuangkan peningkatan ekonomi keluarga ditengah keterbatasan” ujar
Umbu Dondu.
“Mayoritas warga kita berprofesi sebagai
petani dengan kemampuan yang masih sangat terbatas saat itu sehingga perlu
diberdayakan. Kami berusaha bagaimana sumber daya yang ada dimanfaatkan dengan
baik sehingga
hidupnya menjadi
lebih baik” kenangnya.
Dilanjutkannya “Masa itu ada 3 program
pokok kami yaitu kembali ke kebun, hidup hemat dan yang ketiga Desa
aman. 3 program ini merupakan hasil kesepakatan bersama masyarakat dalam
sebuah forum”.
“Kembali
ke kebun dalam arti disana tersedia segala sesuatu, ketersediaan pangan bisa
tercapai, meningkatkan ekonomi dengan menanam tanaman bernilai ekonomis
sekaligus perbaikan lingkungan hidup di Sumba Tengah”.
“Fokus
saat itu bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga lewat peningkatan produksi”.
“Khusus hidup hemat, mengingat pola budaya Sumba ini juga membuat masyarakat
terjebak, karena dari hasil-hasil usahanya yang terbatas namun dihabiskan dalam
sebuah acara yang boleh dikatakan melebihi kemampuan” ungkapnya lagi.
“Jadi kami ajak mari kita berhemat sehingga
dari hasil produksi yang terbatas tidak dihambur-hamburkan dalam sekejap namun
bisa membiayai hal lain terutama
pendidikan anak”.
Diakuinya tidak mudah melaksanakan apa yang menjadi buah
pikir bersama demi peningkatan kualitas SDM di Sumba Tengah.
“Memang banyak tantangannya saat itu apalagi
soal hidup hemat yang langsung berhadapan dengan budaya masyarakat. Kami bahkan
dibilang merubah budaya”.
“Sebenarnya
tidak, karena kita
memperkuat budaya, namun jangan melakukannya dengan melampaui kemampuan” tegasnya.
“Dari
kesepakatan moral itu banyak yang meminta agar dibentuk produk hukumnya (PERDA)
meskipun mendapatkan tantangan berupa penolakan. Mindset yang kami mau ubah
saat itu sehingga setiap keluarga bisa fokus dengan pendidikan, karena
anak-anak sebagai generasi penerus Sumba Tengah”.
“Dalam perjalanannya sudah berjalan baik
karena banyak orang merasakan manfaatnya. Keberlanjutan
pendidikan anak-anak hingga perguruan tinggi harus menjadi kebanggaan orang
Sumba Tengah, itu yang kami harapkan”
katanya lagi.
Diakuinya
dari sektor
Pendidikan terus menunjukkan
hasilnya.
“Melihat Sumba Tengah saat ini dalam periode ke-3 pemerintahan, saya merasa gembira. Saat ini ada kelanjutannya
dari hal yang kami lakukan dimasa itu. Saat ini ada pemberian beasiswa kepada anak-anak kurang
mampu”.
“Apapun alasannya pendidikan harus
ditingkatkan sehingga sikap dan mentalnya semakin maju. Kemudian dari sektor kesehatan
juga sudah semakin baik pelayanan dan
fasyankesnya”.
Menutup pembicaraan dengan WartaNTT, Umbu Dondu berharap
ASN tetap semangat mengabdi dan perlu mendapat perhatian dari kepala daerah.
“Harapan saya juga kepada ASN agar terus
melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh ditengah teknologi informasi yang
terus berkembang. Harus
ada kemauan baik dan
hati yang tulus berikan
pelayanan”.
”Namun ASN juga perlu didukung dalam pelaksanaan tugasnya dengan menyiapkan fasilitas atau sarana yang memadai” ujarnya. (Rcd)
KOMENTAR