WartaNTT.com, LEMBATA – KPU RI pada Selasa malam (14/06/2022) secara
resmi nyatakan mulainya tahapan Pemilu serentak tahun 2024 yang ditandai dengan
penekanan tombol sirine dalam Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 bertempat di kantor
KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara yang berlangsung dan disiarkan secara daring
tersebut juga disaksikan jajaran KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia
bersama penyelenggara pemilu, Pemerintah daerah dan partai politik selaku peserta pemilu.
Pantauan WartaNTT dalam pelaksanaan peluncuran tahapan
Pemilu 2024 bertempat di aula KPU Kabupaten Lembata, ajang politik terakbar ini
hanya dihadiri perwakilan dari 5 Partai Politik peserta Pileg 2019 lalu ditambah 2
Partai politik pendatang baru yakni Partai Garuda dan Partai Kebangkitan
Nusantara.
Adapun Partai Politik yang hadir, Ketua DPC Hanura, Ketua
DPC PPP, Ketua DPC PKN, perwakilan dari DPD Partai Nasdem, DPD PAN, DPC Partai
Garuda, DPD Golkar dan perwakilan DPC PDIP.
Ketua KPU Lembata, Elias Making, menjawab awak media perihal minimnya kehadiran parpol dalam kegiatan yang dilaksanakan, sampaikan telah mendistribusikan undangan secara merata.
“Kami sudah kirim undangan kepada semua Partai Politik yang ada di
Lembata. Terkait konfirmasi ketidakhadiran, tadi hanya dari ketua DPC PBB yang
menghubungi kami tidak dapat hadir karena terjebak hujan” ujarnya.
Ditambahkan Elias Making “Khusus untuk tahun 2022 ini akan dilewati 3 tahapan yakni Pendaftaran dan verifikasi Parpol (29 Juli-13 Desember), kemudian
tahapan penetapan jumlah kursi dan penetapan
Dapil (mulai 14 Oktober), serta tahapan pendaftaran calon anggota DPD (mulai 6 Desember)” terangnya.
Dihadapan perwakilan pemerintah pusat, serta ketua DPR RI, wakil ketua DPD
RI, unsur penyelenggara pemilu dan petinggi partai politik yang hadir di kantor
KPU RI, Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengharapakan meski terjadi konflik yang
sah dan legal dalam perhelatan Pemilu demi meraih dan mempertahankan kekuasaan,
namun harus menjadi sarana integrasi bangsa yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
“Salah satu ciri demokrasi adalah dilaksanakannya Pemilu secara reguler. Regulitas Pemilu di Indonesia adalah 5 tahunan dan ini adalah amanat konstitusi kita”.
“Pemilu dan
Pilkada adalah arena konflik yang dianggap sah dan legal untuk meraih
kekuasaan atau mempertahankan
kekuasaan, namun harus berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika. Itu artinya kita menyadari bahwa kita ini majemuk dan
satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air yaitu indonesia”.
Hasyim juga berharap penyelenggara pemilu tidak menjadi
faktor penyebab konflik.
“Perlu kita memaknai bahwa Pemilu ini sebagai arena musyawarah besar rakyat
Indonesia untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, untuk menata kemajuan
bangsa kedepan, tetapi dalam bingkai NKRI”.
“Untuk itu saya sampaikan kepada rekan-rekan saya di KPU
Pusat, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, karena pemilu adalah konflik yang
dianggap sah dalam meraih atau mempertahankan kekuasaan maka penyelenggara
Pemilu adalah manager konflik, oleh karena itu dilarang anggota KPU menjadi bagian, faktor penyebab konflik” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPC Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kab. Lembata, Juprians
Lamablawa, kepada sejumlah awak media nyatakan kesiapan Partainya menjadi
kontestan Pemilu 2024 di Lembata.
“Kami berterima kasih kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Kita tahu bahwa
Pemilu adalah ujian terbesar bagi partai politik dalam demokrasi”.
“Kemudian momentum launching dimulainya tahapan pemilu hari ini adalah sebuah
sejarah yang ditoreh oleh bangsa ini bahwa di tahun 2024 mendatang akan
dilakukan Pemilu dan ini sudah pasti”.
“Sebagai partai pendatang baru yang belum pernah mengikuti Pemilu, kami
sangat berterima kasih kepada KPU, PKN dengan segala persiapan yang dilakukan,
mudah-mudahan menjadi salah satu partai peserta pemilu tahun 2024 yang akan
datang dan bisa memenangkan kompetisi demokrasi”.
“Kami siap berkompetisi dan siap menangkan Pemilu” ujarnya yakin. (Kris
Kris)
KOMENTAR