WartaNTT.com, Ende
– Anggota
DPRD Kabupaten Ende Maksimus Deki menyampaikan keluhan masyarakat perihal
buruknya kondisi ruas jalan di wilayah Kecamatan Ndona Timur kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende.
Hal itu disampaikannya saat mengikuti Rapat Paripurna VI Masa Sidang II DPRD Kabupaten Ende di ruang
rapat paripurna kantor DPRD
Kabupaten Ende yang dihadiri oleh Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel
Rede pada hari ini Senin (28/03/2022).
Dirinya memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Ende yang beberapa waktu lalu
berkunjung ke Kecamatan
Ndona Timur dan memberikan bantuan berupa beras sebanyak 9 ton kepada masyarakat, namun dikatakannya
bukan itu yang sebenarnya paling dibutuhkan masyarakat Kecamatan Ndona Timur.
Masyarakat Kecamatan Ndona Timur kata Maksi, lebih
membutuhkan infrastruktur jalan yang baik ketimbang bantuan lainnya, karena
dengan kondisi jalan yang buruk aktivitas
ekonomi masyarakat jadi berbiaya tinggi.
"Saya sampaikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil
Bupati Ende yang telah berkunjung ke Ndona Timur dan memberikan bantuan beras
kepada masyarakat. Tetapi masyarakat di Ndona Timur lebih butuhkan jalan. Maka
kasih kami jalan tidak usah yang lain," tegas Maksi.
Politisi Partai
Gerindra tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah atas
ketidakmerataan pembangunan di daerah, yang mana tidak ada satu ruas jalan pun
di wilayah Kecamatan Ndona Timur yang telah
dilakukanh hotmix. Menurutnya kondisi buruknya jalan menuju Kecamatan
Ndona Timur diperparah oleh aktivitas
kendaraan proyek pembangunan PT
Sokoria Geothermal Indonesia (PT SGI)
di Mutubusa yang bertonase besar.
Lebih lanjut dikatakannya pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan Kecamatan Ndona Timur karena ke
depannya
Ndona Timur akan menjadi kecamatan
penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Kabupaten Ende melalui PT SGI.
Dirinya menyarankan agar pemerintah daerah melakukan
pengaturan ruas jalan di Kabupaten Ende, salah satunya jalur Wolowona - Aekipa -
Ndona Timur hingga Wolowaru untuk ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi sehingga dapat ditangani secara baik
tanpa membebani anggaran kabupaten.
Sementara itu anggota Fraksi Nasdem Petrus Fi menyampaikan,
jika berbicara soal pembangunan, maka wilayah kecamatan yang paling jauh dari perhatian
pemerintah adalah Kecamatan Ndona dan Ndona Timur.
Petrus meminta agar pemerintah serius memperhatikan keluhan
tersebut karena menurutnya masyarakat telah jenuh terhadap janji pemerintah.
"Berbicara pembangunan wilayah yang paling jauh dari
perhatian itu adalah Kecamatan Ndona dan Ndona Timur. Kalau masyarakat sudah
bilang kami butuh jalan, tidak butuh yang lain itu berarti masyarakat sudah
jenuh dengan janji pemerintah, ini sangat memalukan sebenarnya." tuturnya.
Dikatakannya demi mewujudkan misi pemerintahan MJ (Marsel -
Djafar) yakni mewujudkan masyarakat Kabupaten Ende yang berdaya saing maka
harus dilakukan langkah cepat di bidang pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia mengingat masa kepemimpinan
Bupati dan Wakil Bupati Ende tinggal dua tahun lagi.
Rapat Paripurna VI masa sidang II DPRD Ende tersebut
dipimpin oleh Ketua DPRD Ende Fransiskus Raso, S.Sos. dengan agenda Penyampaian
Nota Pengantar LKPJ Bupati Ende Tahun Anggaran 2022; Penyerahan Nota pengantar LKPJ Bupati Ende beserta
lampirannya Bupati Ende kepada pimpinan DPRD Kabupaten Ende; pembahasan/penetapan Rancangan Keputusan DPRD Kab. Ende menjadi Keputusan DPRD tentang Pembentukan Panitia Kerja DPRD Kab. Ende untuk membahas dokumen
LKPJ Bupati Ende tahun anggaran 2022;
penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Reses II Masa Sidang II DPRD Kabupaten Ende; dan penyerahan Laporan Hasil Pelaksanaan Reses II Masa Sidang II dan Pimpinan DPRD kepada Bupati Ende. (FR)
KOMENTAR