WartaNTT.com, Ende – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memberikan perhatian kepada masyarakat Kabupaten Ende. Sejak era kepemimpinan Presiden Joko Widodo terhitung telah tiga rumah susun dibangun di Ende.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah membangun dua buah rumah susun di Kabupaten Ende yakni rumah susun Pondok Pesantren Wali Sanga dan rumah susun Biara CIJ Potunggo.
Kini giliran SMK Muktyaca yang mendapat kesempatan sebagai unit penerima bangunan rumah susun dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Nusa Tenggara II, Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi NTT.
Pembangunan rumah susun untuk SMK Muktyaca ini ditandai dengan peletakan batu pertama (Ground Breaking) oleh Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi pada Jumat (07/05/2021) dan diikuti oleh Bupati Ende, Ketua DPRD Ende, Wakil Ketua DPRD Ende, Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Nusa Tenggara II dan Pemimpin Umum Kongregasi CIJ.
Pemimpin umum CIJ Sr. Ivony, CIJ. dalam sambutannya menyampaikan bahwa dibangunnya rumah susun bagi SMK Muktyaca merupakan mukjizat Allah bagi kongregasinya karena mendapatkan kesempatan untuk menerima anggaran sebesar Rp 13 miliar dari pemerintah pusat.
"Peletakan batu pertama ini mukjizat kasih Allah kepada kami kongregasi CIJ, secara khusus sebagai pembina Yayasan Persekolahan Bina Wirawan yang memiliki unit SMK Muktyaca Ende, unit yang menerima secara langsung dana Rp 13 miliar dari pemerintah pusat untuk membangun rumah susun," ucap Sr. Ivony.
Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memastikan sumbangan bagi kongregasinya khususnya unit penerima SMK Muktyaca. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yang telah ikut mendorong terlaksananya pembangunan rumah susun bagi kongregasinya.
"Kami menghaturkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan dan pemerintah daerah yang telah ikut mendorong sehingga kami diberi rumah dan kami akan menjadikannya rumah tempat orang-orang yang tinggal di dalamnya merasa berada di rumah dan menginspirasi mereka untuk keluar dari egoisme dan kemapanan individu serta radikalisme dan fundamentalisme," tuturnya.
Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Nusa Tenggara II Yublina Dila Bunga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sebagai langkah yang ditempuh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi oleh Kementerian PUPR dalam membangun kualitas bangsa guna memenangkan persaingan global. Salah satunya adalah melalui pembangunan infrastruktur untuk masyarakat di seluruh pelosok tanah air termasuk dalam bidang perumahan.
Menurut mereka, pemenuhan hak dasar rakyat terhadap tempat tinggal dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik hal ini dapat membentuk fondasi bangsa yang kokoh. Maka pemerintah memiliki kewajiban yang mutlak dalam memberikan jaminan kepada masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan perumahan yang diwujudkan melalui program sejuta rumah.
Pihaknya berharap pembangunan rumah susun Yayasan Persekolahan Bina Wirawan ini dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar, meningkatkan semangat belajar mengajar, semangat bekerja serta membentuk mental hidup bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab dan menjunjung tinggi nilai moral.
Rumah susun Yayasan Persekolahan Bina Wirawan ini dibangun dalam satu tahun anggaran selama 6 bulan, dengan tipe 24, 3 lantai dan total unit sebanyak 43 unit. Selain bantuan pembangunan rumah Kementerian PUPR juga akan menyiapkan fasilitas pendukung bangunan berupa meubeler tempat tidur dan lemari serta akan dipasang paving blok di depan bangunan. Sementara sumber dana pembangunan rumah susun bersumber dari APBN melalui Dipa Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara Timur.
Bupati Ende H Djafar Achmad pada kesempatan yang sama menyampaikan ucapan terima kasih apresiasi kepada Presiden RI dan Kementerian PUPR yang telah merealisasikan program pembangunan rumah susun bagi masyarakat di Kabupaten Ende.
Menurutnya hal ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah selalu hadir dan berbagai upaya terus dilakukan pemerintah agar kehidupan masyarakatnya semakin baik kedepannya. Dirinya juga mengharapkan adanya dukungan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam program peningkatan kesehatan masyarakat.
Wakil Gubernur NTT saat peletakan batu pertama pembangunan Rusun SMK Muktyaca
Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi dalam sambutannya mengajak semua masyarakat Kabupaten Ende untuk selalu menjadi contoh toleransi karena Ende sebagai embrio adanya ideologi Pancasila. Menurutnya dengan Pancasila, tidak ada lagi orang yang merasa diri lebih hebat, lebih pintar dan lebih beragama.
Menurutnya Pemerintah Provinsi NTT selalu mendorong agar semua SMA dan SMK yang ada di NTT memiliki asrama, semua sekolah harus berbasiskan asrama, karena di asrama tidak hanya sekedar untuk berinteraksi atau sekedar bertemu, tetapi asrama akan membentuk karakter seorang manusia.
Selain itu, dirinya juga mengajak agar masyarakat Kabupaten Ende mendoakan para korban yang meninggal akiban bencana Siklon Tropis Seroja, yang mengakibatkan sebanyak 229 orang meninggal dan ribuan rumah serta fasilitas umum rusak.
Mantan anggota DPR RI tersebut juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan perhatian luar biasa bagi masyarakat NTT.
"Kita patut memberikan apresiasi bagi Presiden Jokowi yang terus memberikan perhatian untuk NTT. Sudah 10 kali beliau datang ke NTT, ini luar biasa. Beliau memiliki kecintaan luar biasa kepada masyarakat NTT. Kedatangannya bukan tanpa dasar tetapi karena disinilah Nusa Terindah Toleransi," ucapnya.
Rumah susun untuk SMK Muktyaca ini dibangun di Jl. El Tari Atas, Kompleks Naungan Kasih, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah. Rencananya bangunan rumah susun ini akan digunakan sebagai asrama tempat tinggal para siswa. (FR)
KOMENTAR