WartaNTT.com, Ende – Perhelatan panjang penentuan dua nama calon Wakil Bupati Ende di internal koalisi hingga saat ini belum berujung. Tarik-menarik kepentingan pada internal koalisi masih terus terjadi, sementara publik terus menanti kehadiran seorang Wakil Bupati Ende.
Kali ini koalisi MJ Jilid II kembali menggelar rapat koalisi dengan agenda penyerahan berkas calon Wakil Bupati Ende untuk dua orang kandidat pilihan partai koalisi, namun sayangnya rapat tersebut berlangsung dalam suasana tak elok dimana partai Golkar harus lebih dahulu meninggalkan ruangan rapat.
Pertemuan yang dilaksanakan untuk kesekian kalinya ini terselenggara pada hari ini Sabtu (13/03/2021) di Aula Hotel Syifa.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Ende Megi Sigasare yang diwawancarai sesaat setelah meninggalkan ruangan rapat menyampaikan bahwa kehadiran pihaknya ini demi menghargai undangan yang ditandatangani langsung oleh koordinator koalisi.
Dikatakan pihaknya menerima tiga undangan yakni undangan untuk pimpinan partai Golkar dan undangan untuk kedua kandidat calon Wakil Bupati yakni Herman Yoseph Wadhi,ST. dan drg. Dominikus Mere,M.Kes.
"Jadi sikap Golkar ini konsisten dengan undangan yang disampaikan dan ditandatangani langsung oleh koordinator koalisi, surat tersebut ditujukan kepada pimpinan partai dan kepada masing-masing kandidat, ya kami hargai dan untuk itu kita hadir pada pertemuan kali ini," tutur Megi.
Dirinya menambahkan bahwa partai Golkar bersungguh-sungguh ingin menyelesaikan semua dinamika yang ada untuk menjawab semua kegundahan masyarakat akan hadirnya Wakil Bupati Ende, namun demikian pihaknya tidak mau berbicara dalam keadaan gaduh, tetapi menginginkan semuanya dituangkan dalam bentuk kesepakatan dan tata tertib.
Megi menegaskan tidak ada maksud partai Golkar menyandera proses yang sedang berlangsung, tetapi pihaknya meminta waktu satu bulan untuk melewati semua proses dengan baik. Baginya tidak ada niat untuk menghalang-halangi proses ini karena semuanya ingin segera ada Wakil Bupati namun tetap melewati proses yang benar.
Disaksikan Warta NTT walaupun Golkar walk out dari rapat koalisi namun rapat tetap dilanjutkan dengan agenda penyerahan berkas pencalonan dimana hanya ada satu kandidat calon Wakil Bupati atas nama Ericos Emanuel Rede yang menyerahkan berkas dan dinyatakan lengkap. Sedangkan kandidat lain yakni drg. Dominikus Mere,M.Kes. tidak menyerahkan berkas pencalonan dan dinyatakan gugur oleh koalisi.
Juru bicara koalisi MJ Jilid II Abdul Kadir Mosa Basa menjelaskan bahwa proses proses penentuan calon Wakil Bupati Ende sudah berjalan dan hari ini telah diperoleh satu calon Wakil Bupati Ende. Selanjutnya koalisi akan berupaya untuk mendapatkan satu calon lagi dan dirinya berharap calon tersebut dari partai Golkar karena koalisi tetap membuka ruang untuk partai Golkar.
"Sekarang tinggal teman-teman partai koalisi, termasuk di dalamnya ada Golkar. Pada prinsipnya bahwa kita tetap menghargai perbedaan ini, kemudian karena salah satu kandidat tadi tidak memenuhi persyaratan maka masih ada satu calon lagi dari Golkar, kita masih membuka ruang untuk Golkar dan kita ingin semua tetap dalam kebersamaan,” ucapnya.
Kadir menegaskan bahwa melanjutkan proses penyerahan berkas calon dengan tanpa dihadiri oleh partai Golkar tidak mencederai regulasi.
"Tidak mencederai regulasi dong, dianggap mencederai regulasi itu ketika kita lakukan proses tidak sesuai regulasi, ini kan regulasinya sudah kita jalankan," tegas Kadir.
Mantan anggota DPRD Ende itu meminta agar partai Golkar tidak terlampau memaksakan kehendak. Karena menurut syarat regulasi, partai koalisi harus mengusung dua calon, tidak kurang dan tidak pula lebih, maka partai Golkar tidak bisa memaksakan kedua calon dari pihaknya untuk diakomodir oleh koalisi.
"Golkar tetap memaksakan dua calon, sementara koalisi sudah menentukan sikap satu calon dari partai Golkar dan satu calon dari enam partai koalisi yang lain. Itu sebagai bentuk enam partai koalisi menghargai usulan Golkar. Golkar tidak boleh terlalu memaksakan kehendak bahwa dua calon semuanya dari Golkar," terang Kadir.
Beliau berharap agar koalisi tidak mempersoalkan hal-hal yang bersifat administratif yang sebenarnya tidak terlalu prinsip, dalam rangka mempercepat proses. Karena jika birokrasi terlalu panjang maka waktu yang dibutuhkan terlalu lama sementara publik menuntut agar kekosongan jabatan Wakil Bupati Ende segera terisi.
"Koalisi itu kan multi partai maka sudah pasti ada multi kepentingan, tetapi spirit kita tetap satu bahwa kita adalah partai koalisi pengusung MJ. Soal dalam perjalanan ada perbedaan prinsip itu biasa, jadi tarik - menarik kepentingan itu adalah hal biasa, itu merupakan suatu dinamika dalam kita berkoalisi," tuturnya.
Setelah agenda hari ini, partai koalisi akan kembali berproses untuk menentukan satu nama tambahan dengan batas waktu 27 Maret 2021 dengan tetap melibatkan partai Golkar. (FR)
KOMENTAR