Bupati LEMBATA : Jangan Saling Ribut, BPD Dukung Kades Tangani Dampak Covid-19

WartaNTT.com, LEMBATA – Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, minta BPD dukung para Kepala Desa dalam penanganan dampak Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat.

Hal tersebut disampaikannya dihadapan Kades se-Kec. Lebatukan dalam acara Pelantikan 5 BPD yakni Desa Lerahinga, Desa Dikesare, Desa Waienga, Desa Tapobaran dan Desa Balurebong, Senin (27/04/2020) dihalaman Kantor Camat Lebatukan.

Dirinya juga harapkan agar BPD mengawal secara bertanggung jawab segala proses pembangunan di Desa.

“Saya ucapkan selamat bagi BPD yang dilantik sebagai mitra Kades. Tentu saja sebelumnya sudah mulai membaca apa yang jadi tugasnya”.

“Tugas kalian bersama Kades membahas dan menyetujui rancangan Perdes sesuai mekanisme yang harus dipedomani. Kemudian menjaring aspirasi masyarakat untuk dimusyawarahkan di tingkat Desa. Menjaring aspirasi bukan secara personaliti namun menyeluruh untuk selanjutnya didiskusikan”.

“Kemudian BPD juga mengawasi kinerja Kades khususnya dalam kebijakan yang sudah disepakati bersama dalam 1 tahun anggaran. Jangan saling berkelahi. Tanggungjawab suksesnya pembangunan desa bukan hanya ditangan Kades namun  juga berada di tangan BPD”.

“Saya berpesan agar Dana Desa digunakan dengan baik dalam penanganan Covid-19 yakni dalam tahap pencegahan, penanganan dampak ekonomi, dan Jaring Pengaman Sosial dalam bentuk BLT sebesar Rp. 600.000 per KK per bulan selama 3 bulan”.

“Saya juga minta Kades bersama BPD lakukan pendataan warga secara lengkap bagi masyarakat usia >60 tahun dengan riwayat sakit bawaan, kemudian data mahasiswa yang berada di luar daerah”.

“Saya minta penguatan pengawasan di daerah pesisir, jangan diam-diam saja saat ada pelaku perjalanan yang masuk lewat daerah pesisir. Jika masih ada masyarakat yang datang lewat pesisir, maka Kadesnya yang kita karantina“ ujar Bupati Lembata.

Dirinya menambahkan “Saya minta agar dijaga betul. Jika dilakukan penyekatan, saya jamin pasar-pasar di Desa sudah bisa dibuka kembali setelah 2 minggu kedepan. Jika terus dibiarkan orang masuk, maka tidak akan bisa berjalan kegiatan di tempat ibadah atau di pasar sebagaimana mestinya”.

“Saya minta kita lawan, bukan hanya nonton pemberitaan di TV tanpa ada aksi nyata. Kita nonton tv ikuti perkembangan lalu diteruskan dengan jaga wilayah masing-masing dari datangnya pelaku perjalanan. Kan Kita sudah sama-sama tahu bahwa penyebaran virus ini dari orang ke orang, dan virus ini belum ada di Lembata kalau tidak dibawa oleh orang dari luar yang datang ke sini”.

“Saya harap BPD berikan penguatan terhadap kebijakan Kades. Datang, dan dampingi. Ayo bangun semangat sama-sama, bahwa kita bisa lawan ini dan mulai recovery ekonomi kita” ujarnya. (Kris Kris)