WartaNTT.com, LEMBATA –
Pleno Rekapitulasi Pemilu Tingkat Kabupaten Lembata untuk Kecamatan Buyasuri dan
Omesuri selesai digelar KPU Lembata, Minggu (5/5/2019) meski diwarnai dinamika
dalam rekapitulasi.
Ditemui
WartaNTT usai kegiatan dimaksud, Ketua PPK Buyasuri, Emanuel Ubuq menyampaikan hasil evaluasinya terhadap pelaksanaan Pemilu
2019 serta menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada aparat keamanan yang
telah menunjukkan tanggungjawabnya.
“Pelaksanaan Pemilu serentak di Kecamatan Buyasuri
sejak tahapan persiapan sampai dengan pelaksanaan meninggalkan banyak kisah”.
“Evaluasi internal kami selaku PPK secara umum masih
terdapat hal yang menjadi pekerjaan besar yakni konsolidasi wajib pilih atau membangun
partisipasi pemilih dalam hal sadar menggunakan hak politiknya. Kami rasa
kerjasama semua pihak baik Partai Politik sebagai peserta pemilu maupun jajaran
penyelenggara pemilu sendiri belum optimal”.
“Tercatat sekitar 30% lebih wajib pilih di Buyasuri yang
tidak menggunakan hak pilihnya dari total DPT,DPTb dan DPK sebanyak 14.449
orang” ujarnya.
Ditanya lanjut terkait tanggungjawab KPPS dalam menjalankan
tugas, Emanuel Ubuq mengatakan “Beban tugas yang dijalankan penyelenggara di
tingkat KPPS selaku ujung tombak sangat tinggi karena telah terikat oleh pakta
integritas yang dibuat sebelumnya dan mereka sangat bertanggungjawab”.
“Kami menyadari bahwa persoalan beban kerja yang
berat dan waktu kerja yang panjang bahkan lebih dari 1x24 jam menyebabkan kesalahan
dalam penulisan C1 hologram dan salinannya. Hal tersebut bukan karena sengaja
untuk memenangkan oknum Caleg atau Paslon tertentu namun murni karena faktor
kelelahan”.
“Hal yang perlu menjadi bahan evaluasi dan perhatian
dari pemerintah pusat adalah menyeimbangkan antara kewajiban dan hak yang
diperoleh KPPS” ujarnya.
Diminta tanggapannya terhadap kinerja aparat keamanan dalam mengawal Pemilu, Ketua PPK Buyasuri mengatakan “Saya tidak dapat menarik kembali ucapan saya yang telah disampaikan selama Pleno berlangsung. Atas nama PPK Buyasuri bersama PPS dan KPPS, kami menyampaikan proficiat yang cukup besar, terima kasih yang berlimpah kepada Kapolda NTT, Kapolres Lembata dan KaPolsek Buyasuri karena jajarannya sangat maksimal bekerja”.
Diminta tanggapannya terhadap kinerja aparat keamanan dalam mengawal Pemilu, Ketua PPK Buyasuri mengatakan “Saya tidak dapat menarik kembali ucapan saya yang telah disampaikan selama Pleno berlangsung. Atas nama PPK Buyasuri bersama PPS dan KPPS, kami menyampaikan proficiat yang cukup besar, terima kasih yang berlimpah kepada Kapolda NTT, Kapolres Lembata dan KaPolsek Buyasuri karena jajarannya sangat maksimal bekerja”.
“Kami juga tidak menemukan atau mendengar adanya intervensi
aparat keamanan kepada penyelenggara baik di tingkat KPPS sampai dengan PPK untuk
mendapatkan hasil Pemilu”.
“Aparat keamanan begitu bertanggungjawab, meskipun
kami sangat-sangat menyadari bahwa mereka kurang mendapatkan perhatian dari
kami selaku Penyelenggara Pemilu. Mereka sangat setia menjalankan tugasnya sejak
proses kedatangan logistik dari KPU Lembata, proses pemungutan dan penghitungan
suara di TPS, Pleno tingkat PPK, hingga mengawal logistik 57 TPS Buyasuri di angkut
kembali menuju KPU Lembata”.
“Saya berharap sinergitas aparat keamanan dengan
masyarakat tidak saja di Kecamatan Buyasuri namun di seluruh wilayah Kabupaten
Lembata dapat terus berlanjut dalam semua sisi”.
Emanuel menambahkan “Untuk di Buyasuri sendiri, selama
beberapa kali pergantian Kapolsek dan personilnya, dinamika keterlibatan aparat
keamanan dengan komunitas-komunitas masyarakat yang ada dijunjung tinggi”.
“Sudah tidak ada lagi jarak antara aparat dan
masyarakat. Dari sisi pembinaan kepada masyarakat, aparat Polsek menerapkan metode
persuasif pendekatan dari rumah ke rumah dan hal itu perlu dipertahankan”
ujarnya bangga. (Kris Kris)
KOMENTAR