WartaNTT.com, LEMBATA –
Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Solafide-Lewoleba, Kabupaten
Lembata mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Persidangan
Majelis Klasis Flores IX yang diikuti 13 Pendeta selaku Ketua Majelis GMIT pada
9 Kabupaten se-daratan Flores dan Lembata, Minggu (26/05) serta dihadiri Ketua
Majelis Klasis Flores, Pdt. Benyamin Huwae, S.Th dan Bupati
Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST bersama beberapa pimpinan OPD dan perwakilan
Kementerian Agama Kab. Lembata.
Dalam
pembukaan kegiatan, Bupati Lembata menegaskan penataan relasi menjadi hal yang
hakiki dan perlu dipertahankan dalam kemitraan yang ada.
“Kegiatan saat ini juga merupakan bentuk penataan relasi antara Gereja dengan Pemerintah dan masyarakat sehingga perlu dimanfaatkan sebaiknya untuk
membangun hubungan secara vertikal dan horizontal”.
“Disamping mengevaluasi berbagai tugas dan tanggungjawab pelayanan
sekaligus merumuskan keputusan strategis yang akan dituangkan dalam program/kegiatan berjalan, saya berharap relasi sosial antara Gereja
dan pemerintah, serta
relasi antara Gereja dengan masyarakat juga menjadi perhatian bersama sebagai
sesuatu yang paling hakiki”.
“Relasi dalam bentuk apapun jika tidak mampu
mengintegrasikan pikiran, perkataan dan perbuatan maka segalanya akan gagal” ujar Bupati Lembata.
Dirinya melanjutkan “Saya juga meminta agar situasi politik tidak dibawa
dalam persidangan serta
situasi politik tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan apapun,
karena kita yakini bahwa Tuhan bekerja dengan
cara-Nya kepada seluruh peserta kegiatan” ujarnya.
Sebelum membuka Persidangan
Majelis Klasis Flores IX, Bupati Lembata juga mengajak seluruh hadirin mendoakan
Bupati Ende yang telah meninggal dunia.
“Melalui kesempatan ini, saya mengajak kita
semua untuk hening
sejenak mendoakan Almarhum Ir. Marselinus Y. W. Petu, Bapak
Bupati Ende yang meninggal dunia di Kupang dinihari tadi, semoga amal ibadah beliau diterima
dan kita yakini Almarhum
telah berada bersama
Bapa di Sorga” ujar Bupati
Lembata .
GMIT Klasis FLORES Apresiasi Pemilu Kondusif di wilayah
Flores-Lembata
Sementara
itu Ketua Majelis Klasis Flores, Pdt. Benyamin Huwae, S.Th dalam seruan
gembalanya mengapresiasi pelaksanaan Pemilu yang berjalan kondusif di wilayah
NTT khususnya pada 9 Kabupaten wilayah Klasis Flores, serta meminta agar
seluruh jemaat terus mendoakan Pemerintah dalam menyelesaikan tugasnya.
“Gereja perlu
mendoakan agar hubungan persaudaraan sebagai masyarakat Indonesia tetap terjaga
pasca Pemilu 2019 yang sempat diwarnai ketegangan”.
“Umat Kristen
perlu mendoakan seluruh itikad baik dari pihak-pihak terkait untuk bertemu dan
memilih menempuh jalur hukum sebagai cara yang tepat menyelesaikan semua
sengketa dampak Pemilu 2019”.
“Kita perlu syukuri bersama bahwa pelaksanaan Pemilu di 9 Kabupaten wilayah daratan Flores-Lembata
berlangsung dengan adem sebagai bagian dari proses demokrasi yang sangat dewasa”.
Dirinya melanjutkan “Dalam penataan relasi dengan negara, Gereja terpanggil untuk terus
mendoakan pemerintah, bangsa dan negara, karena Tuhan telah memanggil
Pemerintah sebagai alat-Nya sehingga kebenaran, keadilan, kesejahteraan serta
seluruh keutuhan dapat dinikmati seluruh masyarakat”.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Lembata atas segala bentuk kerjasama
yang sudah terjalin bersama GMIT, serta kami membuka ruang bagi Pemkab Lembata untuk menyampaikan sesuatu hal jika dirasa ada hal yang kurang
berjalan baik dalam kemitraan bersama”.
“Kiranya Tuhan
memberkati Kabupaten Lembata atas segala potensi Sumber Daya Alam dan masyarakatnya, serta kiranya
Kabupaten Lembata menjadi berkat yang berbuah melimpah bagi semua orang yang
diutus dan berkarya disini” ujarnya.
Kegiatan
yang berlangsung sampai dengan Senin (27/05) membahas agenda persiapan pemilihan
Majelis Klasis Flores periode 2020-2023, pertanggungjawaban pelayanan
Periode 2015-2019, serta persiapan
penjaringan Calon Majelis Sinode GMIT
periode 2020-2023.
Pembukaan persidangan diawali
dengan ibadah minggu yang dipimpin Pdt. Yandri Rini Kaismetan,
STh selaku
Ketua Majelis Jemaat Sion-Nangahure, Kabupaten Sikka dihadiri
jemaat Solafide-Lewoleba sekitar 300 orang. (Kris Kris)
KOMENTAR