WartaNTT.com, LEMBATA –
Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro didampingi Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas RI, Dr. Ir.
Gellwynn D Hamzah Jusuf,
melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Lembata-NTT, Jumat (29/03/2019).
Kunjungan
yang berlangsung sekitar 6 jam tersebut turut dihadiri pejabat Kementerian
PPN/Bappenas diantaranya Staf ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Drs. Oktoriadi; Deputi Bidang Ekonomi, Dr. Ir. Leonard
VH Tampubolon; Direktur
Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Drs. Sumedi Andono Mulyo; Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Pungkas Bahjuri
Ali; serta Kepala Biro Humas dan Tupim, Parulian G.A. Silalahi.
Kunjungan kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas diawali dengan meninjau
pembangunan gedung baru RSUD Lewoleba, dilanjutkan dengan meninjau ruas jalan
negara yang terletak di Desa Waienga, Kecamatan Lebatukan. Melaksanakan Shalat
Jumat bersama di Masjid Nur Hasanah Desa Waijarang, dilanjutkan
dengan meninjau lokasi wisata Bukit Cinta “Wolorpass” serta melaksanakan
pertemuan teknis bersama seluruh perangkat daerah dan Kepala Desa di Kuma
Resort, dan diakhiri dengan menutup secara resmi
pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2020 Kabupaten Lembata di Hotel Palm Indah.
Kepada WartaNTT, Bambang Brodjonegoro mengatakan “Untuk Tahun 2019 Kabupaten Lembata mendapatkan output pembangunan Puskesmas DTPK (Daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan) dengan alokasi yang cukup besar melalui DAK Afirmasi sekitar Rp. 55 Milyar”.
Kepada WartaNTT, Bambang Brodjonegoro mengatakan “Untuk Tahun 2019 Kabupaten Lembata mendapatkan output pembangunan Puskesmas DTPK (Daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan) dengan alokasi yang cukup besar melalui DAK Afirmasi sekitar Rp. 55 Milyar”.
“Saat ini masalah Stunting masih menjadi issu yang serius diwilayah NTT termasuk di Kabupaten Lembata sehingga mengurangi angka Stunting menjadi perhatian Pemkab Lembata dengan fokus pada pada kesehatan Bumil dan Balita, pembenahan infrastruktur air bersih dan sanitasi, serta pemberian nutrisi/gizi tambahan” ujarnya.
Dihadapan Bupati Lembata, Eliaser Yentji
Sunur, ST; Wakil Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, SE.,M.Si; Sekda Prov. NTT, Ir. Benediktus
Polo Maing; Plt. Kepala Bappelitbangda Prov.
NTT, Lecky Frederich Koli, serta
jajaran Forkompimda dan para Kepala Desa, Bambang Brodjonegoro mengatakan “Pemkab Lembata perlu membuat program/kegiatan
yang langsung berdampak pada upaya pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan
ekonomi. Untuk pertumbuhan ekonomi,
Kementerian PPN/Bappenas fokus pada sektor pertanian dan pariwisata”.
“Melihat
potensi yang ada, NTT
harus fokus juga di bidang Pariwisata dan bukan
hanya pada wisatawan lokal, namun wisatawan mancanegara serta perlu mendirikan akademi atau sekolah tinggi pariwisata agar dapat menyerap banyak tenaga kerja yang
profesional. Potensi-potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Lembata juga
perlu untuk dikembangkan” ujarnya.
“Kontribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lembata terhadap PDRB Provinsi NTT saat ini sebesar 1,74% dan masih dibawah target, namun masih terbuka ruang untuk
dilakukan berbagai
upaya pembenahan secara bersama”.
“Saat ini sedang disusun APBN Tahun 2020, Kementerian PPN/Bappenas akan memastikan bahwa
bantuan untuk
Rumah Sakit melalui DAK Kesehatan akan disalurkan, serta untuk pengerjaan infrastruktur jalan diharapkan dengan
sinergitas Pemerintah
Pusat melalui APBN, APBD
Provinsi NTT dan APBD Kabupaten Lembata, persoalan infrastruktur jalan dapat segera dibenahi” ujarnya.
Kepada Kepala
Desa yang hadir, dirinya mengatakan “Upaya pengurangan angka kemiskinan juga perlu
menjadi fokus perhatian para Kepala Desa, termasuk menciptakan kegiatan ekonomi yang
bermuara pada terciptanya lapangan kerja atau usaha. Saya berharap juga Dana Desa yang diterima dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih dan penataan sanitasi termasuk
pemeliharaan jalan Desa masing-masing”.
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST mengatakan “Disadari bahwa aktifitas pembangunan di Kabupaten Lembata masih bergantung penuh pada alokasi APBN”.
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST mengatakan “Disadari bahwa aktifitas pembangunan di Kabupaten Lembata masih bergantung penuh pada alokasi APBN”.
“Saat ini kebijakan alokasi anggaran Pemkab Lembata sebesar 60% untuk belanja publik dan 40%
untuk belanja pegawai yang
dilakukan secara
cermat dan terukur dalam rangka menjawab kebutuhan dasar masyarakat serta Pemkab
melakukan
optimalisasi pendapatan disegala sektor”.
“Prioritas pembangunan Tahun 2020 Kabupaten Lembata
pada peningkatan kualitas layanan dasar, percepatan
infrastruktur, dan peningkatan produk unggulan
daerah dan Desa. Sehingga kami berharap Bpk. Menteri PPN/Bappenas dapat melakukan intervensi anggaran Pemerintah Pusat untuk membangun
Kabupaten Lembata”.
“Kami yakini bahwa kehadiran Bpk. Menteri saat ini merupakan saluran berkat bagi Kabupaten Lembata melalui peningkatan alokasi APBN untuk peningkatan
infrastruktur disegala bidang”.
“Sampaikan
juga salam hormat dan
terimakasih dari kami masyarakat Lembata kepada Bpk. Presiden Joko Widodo yang telah menaruh
perhatian untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lembata“ ujarnya
menambahkan. (Kris Kris)
KOMENTAR