Wartantt.com-SBD; Taman
Baca Masyarakat Ndapa Taka Desa Wee Rame Kecamatan Wewewa Tengah Sumba Barat
Daya mendapat 'bingkisan' buku dari Komunitas Buku Bagi Nusa Tenggara Timur (BBNTT). Bingkisan ini diantar angsung oleh para anggota
komunitas relawan Buku Bagi NTT regio Sumba Barat Daya pada Rabu (24/10) yang
lalu. Bingkisan berupa buku bacaan yang
berjumlah 3 dos tersebut diserahkan langsung oleh kordinator relawan buku bagi
NTT regio SBD kepada Pendeta GKS Ndapa Taka, Kristina Omba Kaka yang selaku pendiri
dari TBM Ndapa Taka di aula GKS Wano Rita.
Kepada
wartawan Pendeta GKS Wanno Ritta Kristina Omba Kaka mengatakan bahwa TBM Ndapa Taka merupakan salah satu tempat bagi anak-anak untuk melakukan
aktivitas belajar diluar sekolah. Hal ini sangat membantu lembaga pendidikan
untuk pembangunan intelektual anak dan meningkatkan minat belajar anak.
Dikatakanya, kegiatan di TBM juga akan bisa menjadi refrensi untuk orang tua supaya terus
mendidik anak-anak mereka dalam keluarga.
"Dengan
adanya TBM Ndapa Taka ini, minat belajar anak-anak akan semakin
meningkat," ujar Kristina.
TBM
Ndapa Taka lanjutnya didirikan pada bulan Juni tahun 2018 dengan jumlah siswa
20 orang yang terdiri SD, SMP dan SMA.
Dia mengatakan anak-anak dalam TBM Ndapa Taka berasal dari dua Desa, Desa Wee Rame dan Desa Wee Kokora. Taman baca Ndapa Taka menurut Kristina, dapat dijadikan sebagai perpustakaan tempat
belajar anak. Taman baca ini juga ungkapnya bisa dimanfaatkan sebagai ruang
belajar untuk anak-anak yang tidak sekolah sekaligus menjadi wahana untuk
mengurangi buta aksara.
"TBM
ini sangat membantu untuk meningkatkan minat belajar anak-anak diluar sekolah,
selain itu TBM juga bisa dijadikan sebagai salah satu perpustukaan tempat
belajar anak-anak yang tidak sekolah. Banyak anak yang kesini sejak ada taman
baca ini," tegasnya.
Dikesempatan
yang sama guru Garis Depan(GGD) Adrianus A. D. Peny yang aktif
mendampingi anak anak di TBM tersebut mengatakan bahwa sebagai guru dirinya tertarik menjadi
pengelola taman baca karena ingin melihat anak di wilayah tersebut berkembang
menjadi lebih baik. Selama ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya
bermain padahal ada hal lain yang bisa mereka kerjakan untuk hidup mereka yakni
belajar.
Diakuinya
untuk waktu belajar hanya terjadi seminggu sekali yakni pada hari rabu. Namun hal itu tambahnya tidak mengurangi
antusiasme anak-anak untuk belajar.
"Disini
saya lebih banyak mengajarkan anak soal hitungan. Baik itu matematika maupun fisika. Walaupun tidak banyak setidaknya ada lah yang
kita berikan untuk bekal mereka nanti," ujarnya.
Dirinya
pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada BBNTT regio SBD yang sudah mendonasikan buku-buku yang sangat bermanfaat untuk anak-anak di TBM
Ndapa Taka.
Lanjutnya,
proses belajar di TBM Ndapa Taka Selama
ini menggunakan fasilitas Gereja GKS Wano Rita. Adrianus menambahkan
keterlibatan dan inisiatif orang tua
dalam mendukung kegiatan ini sangat memotivasi
untuk tetap semangat dalam mendampingi anak-anak didik di TBM ini.
"Dukungan
penuh orang tua dan kesadaran anak didik membuat saya semakin semangat dalam
membimbing mereka, adapun jam belajar
saya di sekolah sangat full time,"Ungkap Adrianus.
Sebelumnya,
Koordinator Buku Bagi NTT regio SBD,
Fransiskus X. B Keban mengatakan Buku-buku tersebut adalah hasil dari
donasi program Buku Bagi Nusa Tenggara Timur. Buku-buku tersebut terdiri dari
buku ceritra, cerita bergambar, dan buku tulis.
Program BAGI BUKU untuk Rumah Baca (TBM) adalah program rutin yang dilakukan
oleh Komunitas relawan BBNTT. RIAN
KOMENTAR