WartaNTT.com, Sabu Raijua – Proses gugatan perkara PHPU Pilkada 2024 nomor 300/PHPU.BUP-XXIII/2025 dari Kabupaten Sabu Raijua, telah usai digelar dengan amar putusan MK RI, Selasa (4/2/2025) dalam pokok perkara, menyatakan permohonan para pemohon tidak dapat diterima.
Mencermati
kondisi tersebut, sejumlah tokoh lintas agama di Sabu Raijua sampaikan
tanggapannya. Kepada WartaNTT, Selasa (5/2/2025) mereka berharap situasi kondusif
tetap terjaga, serta meminta agar kepala daerah terpilih yakni pasangan Bupati
dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Krisman Bernard Riwu Kore – Thobias Uly, dapat
merangkul semua pihak dalam membangun dengan semangat visinya Sabu Raijua bangkit,
maju, sejahtera dan mandiri.
H.
Yasin Alboneh, Ketua MUI Sabu Raijua, minta semua pihak legowo dan bersatu membangun
Sabu Raijua dalam kerukunan.
“Kepada
semua pihak yang bersengketa, serta semua yang terkait hasil Pilkada Kabupaten
Sabu Raijua agar menerima putusan MK RI dengan ikhlas dan legowo”.
“Dengan
selesainya Pilkada Sabu Raijua tahun 2024, saya menghimbau kepada seluruh
lapisan masyarakat Sabu Raijua, agar kembali bersatu dan tidak terkotak-kotak".
“Kita
semua harus kembali rukun dan dengan semangat bergotong royong, kita mendukung
Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk sama-sama
membangun daerah ini” ujar Haji Yasin.
Pimpinan
GBI Bukit Sion-Seba, Pdt. Thomson Wadu, juga berharap semua pihak menjunjung
tinggi seluruh proses demokrasi yang telah dicapai serta berharap kepala derah
terpilih bertindak bijaksana dalam membangun Sabu Raijua.
“Tentu
kita semua warga Sabu Raijua harus menerima keputusan yang telah ditetapkan
oleh Mahkamah Konstitusi dengan penuh kesabaran dan kepercayaan”.
“Ini
merupakan bagian dari proses demokrasi yang telah kita jalani. Sebagai orang
beriman, kita harus ingat bahwa kekuasaan dan otoritas datang dari Tuhan”.
Dilanjutkannya
pula “Oleh karena itu, kita harus menerima dan mendukung kepemimpinan yang
telah dipilih, serta berdoa agar mereka (Paket KRISTO) dapat menjalankan
tugasnya dengan bijaksana dan adil”.
“Mari
jadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk membangun kehidupan yang lebih
baik, dengan memupuk semangat kerja sama, kepedulian, dan kasih sayang di
antara sesama, khususnya masyarakat Sabu Raijua. Semoga Tuhan memberkati” ujarnya.
Sementara
itu, Romo Kanisius Ati, Pastor Paroki St. Paulus-Seba, harapkan kepala daerah
terpilih dapat bekerjasama dengan semua elemen yang ada.
“Sebagai
warga negara yang baik, tentu kita harus menghormati putusan MK RI. Sekaligus
menerima hasil Pilkada bahwa paket KRISTO adalah pemenangnya”.
“Seorang
pahlawan sejati harus mengakui keunggulan orang lain, dan menerima kekalahan
serta tidak mencari kambing hitam” ungkapnya.
Romo
Kanis juga berharap Paket KRISTO bijaksana dalam bertindak nantinya.
“Buat
paket KRISTO, anda adalah pemimpin masyarakat Kabupaten Sabu Raijua, bukan
pemimpin perorangan maupun kelompok tertentu. Karena itu rangkul lah saudara-saudari
yang tidak memilih saat Pilkada yang lalu maupun pihak yang kalah, untuk sama-sama
membangun Sabu Raijua”.
“Perlu
bekerja sama dengan segenap komponen yang ada dalam masyarakat untuk bahu
membahu membangun daerah ini menjadi lebih baik. Belajarlah untuk menghargai
perbedaan” ungkap Romo.
Senada
dengan tokoh agama diatas, Ketua Majelis GMIT Klasis Sabu Barat-Raijua, Pdt.
Femy Susanti Neno, juga sampaikan sejumlah pesan kepada masyarakat Sabu Raijua.
“Pertama-tama,
kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyelenggaraan Pilkada Sabu
Raijua yang berlangsung dengan baik”.
Mengutip
Firman Tuhan dalam Roma 13:1 Ketua Majelis Klasis Sabu Barat-Raijua mengatakan "Tiap-tiap
orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada
pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,
ditetapkan oleh Allah".
Selain
itu ia pun menghimbau seluruh masyarakat Sabu Raijua untuk bersama-sama dalam
semangat kebersamaan membangun daerah.
“Warga
GMIT dan semua masyarakat di Sabu Raijua, sebagai umat yang percaya, marilah
kita menjaga persatuan, saling menghormati dan mendukung pemimpin kita dengan
doa dan sikap yang membangun. Pemerintahan yang baik memerlukan kerja sama
antara pemimpin dan masyarakat dalam semangat persaudaraan dan kasih”.
“Kepada
pemimpin yang terpilih, jadilah pemimpin yang melayani, seperti yang diajarkan
Yesus Kristus”.
“Pimpinlah dengan kasih, keadilan, dan ketulusan hati demi kesejahteraan semua orang, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau golongan. Kiranya Tuhan memberkati pemimpin kita dan seluruh rakyat agar senantiasa hidup dalam damai dan sejahtera” ujarnya. (DeW)
KOMENTAR