WartaNTT.com, LEMBATA – 50 Calon Kepala Desa yang berasal dari 17 Desa se-Kecamatan Lebatukan, satukan komitmen dalam deklarasi damai pilkades serentak se-Kabupaten Lembata yang akan digelar 8 November mendatang.
Kegiatan
Deklarasi Damai pilkades Serentak se-Kecamatan Lebatukan, Selasa (05/10/2021)
bertempat di aula Kantor Camat Lebatukan juga dihadiri anggota DPRD Lembata,
Simon Beduli (Golkar), Paulus Toon Tukan (Demokrat) serta Koordinator
Pilkades serentak wilayah Kec. Lebatukan, Rafael
Betekeneng, bersama
perwakilan TNI-Polri wilayah Lebatukan.
Deklarasi damai
yang diucapkan para Calon Kades ini berisikan antara lain akan patuhi dan
laksanakan setiap tahapan secara damai, sopan, bermartabat dan penuh
tanggungjawab. Kemudian siap patuhi segala regulasi serta mengedepankan etika
dan moralitas.
Menciptakan
situasi kondusif, siap menang dan siap kalah serta tidak akan mengundurkan diri
dari Calon Kades ataupun Calon kades yang sudah ditetapkan.
Para Calon
kades ini juga menyatakan jika dikemudian hari melanggar apa yang tercantum
dalam deklarasi maka siap dikenakan sanksi moral, sanksi administratif dan
dituntut sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kapospol Lebatukan, Bripka Christoforus Sapa,
mengharapkan ditengah kontestasi pilkades serentak agar kamtibmas tetap menjadi
garda terdepan disamping penerapan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19
ini.
“Kegiatan deklarasi damai yang digelar
ini bertujuan memupuk rasa solidaritas dan komitmen dalam memberikan kontribusi
untuk bangsa dan negara dalam membangun desa dengan mengutamakan Kamtibmas
sebagai garda terdepan dalam proses demokrasi yang bersih dan menjunjung tinggi
moralitas dan etika”
“Penyelenggaraan Pilkades serentak agar tidak
mengabaikan regulasi terkait protokol
kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 ini” pintanya.
Christoforus juga menghimbau agar
tidak dilakukan kegiatan masyarakat yang dapat merugikan warga dan mengganggu kamtibmas di wilayah
Lebatukan.
Sementara itu Camat Lebatukan, Petrus Bote, mengharapkan
siapapun calon yang menang nantinya agar kembali merangkul calon lainya untuk
bersama-sama membangun desa masing-masing.
“Dalam setiap perhelatan politik tidak
terlepas dari dinamika yang terjadi, sehingga atas pemikiran tersebut lahirlah
konsep kegiatan yang digelar saat ini dalam membangun Kecamatan Lebatukan secara damai” ujar Petrus.
“Semua yang hadir saat ini merupakan kader
potensial dari desa masing-masing sehingga harus dapat memanage suasana
Pilkades secara damai”.
“Siapapun calon yang menang saya minta untuk
merangkul calon lainnya yang kalah agar bersama dalam membangun desa menjadi lebih baik”.
“Kecamatan Lebatukan dianggap sebagai penyeimbang
di Lembata sehingga harus ditanamkan dalam hidup bahwa kesan yang baik ini harus tetap dihidupkan, apalagi Kecamatan Lebatukan mempunyai nilai sejarah bagi Lembata”
ujarnya menambahkan.
Informasi yang dihimpun WartaNTT, sebanyak 477 bacalon
pilkades serentak telah mendaftarkan dirinya sejak 14 s/d 18 September lalu, namun
hingga saat ini Panitia Pilkades serentak tingkat Kabupaten Lembata belum juga
mempublikasi berapa banyak Calon Kades yang lolos penelitian persyaratan
administrasi pasca diumumkan pada 4 Oktober kemarin, dan berapa banyak Desa
yang akan gelar penjaringan ulang mulai 9 Oktober mendatang.
“Oiya, kami sedang koordinasi untuk minta laporan dari
panitia Desa yang dilaporkan ke Sub Panitia Kecamatan, untuk selanjutnya
diteruskan ke panitia Kabupaten. Kami masih merekap laporan dari bawah” ujar Aloysius
Buto selaku Wakil
Ketua I Panitia Pilkades serentak saat
dihubungi WartaNTT, Selasa siang.
Rafael Betekeneng, kepada WartaNTT menyampaikan untuk Kecamatan Lebatukan sendiri dari 57 Bacalon
yang mendaftarkan diri, sebanyak 7 Bacalon gugur, dimana terdapat 1 Desa yang
akan lakukan penjaringan ulang yakni Desa Merdeka, karena hanya 1 calon yang
lolos seleksi administrasi dari 4 bacalon yang mendaftar. (Kris Kris)
KOMENTAR