WartaNTT.com, LEMBATA – Julie Sutrisno Laiskodat,
srikandi DPR RI asal dapil NTT 1 dari fraksi Nasdem, kunjungi pengungsi
terdampak siklon tropis Seroja di Lembata.
Dalam
kunjungannya selama 3 hari di Lembata (17-19/4/2021), anggota Komisi IV DPR RI
asal dapil NTT 1 meliputi daratan Flores, Lembata dan Alor, mendatangi posko-posko
pengungsi sambil mendistribusikan bantuan, mendengar langsung kebutuhan para
pengungsi sekaligus merespon dengan menjanjikan segera menjawab permintaan dalam
kapasitasnya sebagai anggota DPR dan ketua Dekranasda NTT. Dirinyapun
berkesempatan meninjau desa-desa terdampak serta berdiskusi dengan Bupati
Lembata dan Uskup Larantuka.
Dihadapan awak
media dan pengungsi di posko SMP St. Pius X Lewoleba, Sabtu (17/04) Julie
Sutrisno sampaikan akan memperhatikan faktor gizi bagi anak dan ibu
hamil/menyusui.
“Saat datang
saya belum tahu persis apa yang menjadi kebutuhan bagi pengungsi disini. Sudah
banyak donasi yang masuk dan telah didata namun sekarang perlu didata kebutuhan
khususnya bagi ibu-ibu dan anak-anak”.
“Saat ini saya
bawa pakaian untuk anak laki-laki dan perempuan, namun saya juga minta data
dari kepala desa untuk jumlah ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita sehingga
bisa kami droping bantuan lewat PKK”.
“Sebagai ketua
dekranasda saya juga sudah sampaikan ke pak bupati, tolong datakan potensi
usaha mereka apa sebagai UMKMnya untuk saya fasilitasi sehingga ekonomi mereka
bisa berjalan kembali” terangnya.
Usai berdialog
dengan pengungsi di posko SMP St. Pius, rombongan bergerak ke posko SMP N1
Nubatukan. Bunda Julie pun merespon penyampaian dari perwakilan pengungsi agar biaya pendidikan bagi anak-anak mereka baik dari bangku sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dapat
diperhatikan. Perwakilan pengungsi dari
kalangan pendidik juga minta dibantu alat
peraga bagi anak usia PAUD
hingga TK.
Disampaikannya akan berkomunikasi
dengan Gubernur NTT agar biaya pendidikan bagi mahasiswa yang orangtuanya
terdampak bencana mendapat perhatian Gubernur dengan didukung data riil.
"Untuk yang TK sampai SMP menjadi tanggungjawab pak Bupati, nanti yang SMA kita akan minta Dinas Pendidikan Provinsi tangani, sedangkan yang kuliah saya sampaikan ke pak Gubernur untuk tangani" ujarnya.
Selain kunjungi
para pengungsi, isteri Gubernur NTT ini juga turun langsung melihat kondisi
desa terdampak Seroja mulai dari desa Waowala-Kec. Ile Ape hingga desa
Waimatan-Kec. Ile Ape Timur, setelah sebelumnya menghadiri misa bersama para
pengungsi yang dipimpin langsung uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung,
Pr., bertempat di paroki St. Maria Banneux-Lewoleba, Minggu (18/04).
Dihari terakhir
kunjungannya di Lembata, Senin (19/04) bunda Julie menjenguk pasien korban
Seroja yang masih menjalani perawatan di RSUD Lewoleba, termasuk menjenguk helena,
gadis 9 tahun asal Desa Amakaka yang kakinya harus diamputasi.
Selain
menghibur helena, bunda Julie juga berpesan agar ayah helena, Hendrikus Ola,
segera menghubunginya untuk tindakan penanganan lanjutan di Kupang jika segala
upaya RSUD Lewoleba mengalami kendala, ujarnya sembari memberikan nomor HP.
Julie berjanji
terus memantau dan memastikan perkembangan helen termasuk pendidikannya hingga
dapat beraktivitas normal. Bapak Uskup Larantuka juga berkesempatan memberkati
helen agar cepat sembuh.
Bunda Baca NTT
periode 2019-2023 yang dikukuhkan Kepala Perpustakaan Nasional bulan September
2019 lalu, juga berkesempatan meninjau gedung perpustakaan dinas kearsipan dan
perpustakaan Lembata.
“Saya maunya pertanyaan apapun tentang lembata orang tahunya (jawaban)
ada disini (perpustakaan)”.
“Kemudian tolong buatkan narasi tentang potensi Lembata sehingga
kedepannya salah satu destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan adalah
perpustakaan. Contoh tentang jagung titi cerita awalnya seperti apa, begitu
juga dengan tenunan (motif), ceritanya seperti apa. Untuk hak paten saya bisa
bantu, namun kesulitan ada pada narasi sejarahnya sehingga saya mau itu juga
dibuatkan. Jika ada pertanyaan apapun, awas kalau Perpustakaan tidak bisa
jawab” tegasnya.
Julie Laiskodat dijadwalkan menuju wilayah
terdampak Seroja di Adonara-Kab. Flores Timur, Selasa (20/04). (Kris Kris)
KOMENTAR