WartaNTT.com, Ende – Kisruh perebutan tampuk kepemimpinan partai di tingkat nasional maupun daerah akhir-akhir ini menjadi sering terdengar. Dualisme kepemimpinan partai politik sering kali terjadi dan menyita perhatian publik.
Demikian halnya dengan Partai Beringin Karya (Berkarya) yang di dalam internal partai terjadi perebutan kekuasaan antara Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dengan Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono. Konflik internal tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Muchdi Purwoprandjono dengan disahkannya kepengurusan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).
Marianus Yaduardius Laka dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Rumah Kopi, Kabupaten Ende pada Selasa (09/03/2021) menyampaikan bahwa sesuai SK Menkumham RI maka telah terjadi perubahan pengurus partai Berkarya dari tingkat pusat hingga daerah.
Disampaikannya berdasarkan perubahan kepengurusan tersebut dirinya dipercayakan oleh DPW Provinsi NTT untuk menjadi Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Ende.
"Kami mau menyampaikan bahwa berdasarkan keputusan Kementerian Hukum dan HAM bahwa secara nasional di pusat telah mengalami perubahan dan perubahan itu dialami sampai di tingkatan paling bawah yakni DPD dan saya dipercayakan sebagai Ketua kemudian pak Iman sebagai Sekretaris," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Rian Laka itu juga menyampaikan bahwa telah terjadi perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Berkarya.
"Terkait SK ini ada SK Nomor : MHH-16 AH.11.01.2020 tentang Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Berkarya yang dilanjutkan dengan pengesahan perubahan pengurus partai Berkarya,” jelasnya.
Dilanjutkannya sesuai dengan SK Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Provinsi NTT No : SK.07.12/DPW/Berkarya/I/2021 tentang Pengesahan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Beringin Karya Kabupaten Ende, maka dirinya ditunjuk menjadi Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Ende.
Ketika ditanyakan terkait adanya pimpinan DPD Partai Berkarya Kab. Ende sebelumnya, Rian menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap melakukan komunikasi politik dan dirinya meyakini akan bisa mengatasi masalah tersebut.
"Terkait ada ketua lama saya sampaikan bahwa beliau adalah guru politik saya dan kami akan membangun komunikasi politik dengan beliau bahwa apapun persoalannya kami yakin akan bisa mengatasainya. Secara etika kami telah membangun komunikasi dengan beliau dan ini sesungguhnya hal internal yang tidak perlu disampaikan namun kami sampaikan bahwa apapun keputusan beliau kami yakin kami mampu mengkondusifkan situasi," ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan sebagai generasi muda yang dipercayakan untuk memimpin Partai Berkarya di Kabupaten Ende, pihaknya yakin mampu memetakan kekuatan politik milenial untuk menggaet kursi di DPRD Kabupaten Ende pada Pemilihan Legislatif tahun 2024 mendatang.
"Sebagai generasi muda yang dipercayakan oleh partai dari hirarki DPP dan DPW saya meyakini bahwa kami mampu memetakan kekuatan milenial ini. Dengan kekuatan milenial ini kami yakin Partai Berkarya mampu mendapat 4 kursi untuk 2024 dan terkait strategi pemenangan itu menjadi rahasia internal partai,” papar Rian.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris DPD Partai Berkarya Kabupaten Ende Sulaiman Liga menambahkan perihal Ketua DPD Partai Berkarya sebelumnya, pihaknya akan membangun komunikasi politik namun jika yang bersangkutan ingin menyampaikan keberatan silahkan disampaikan kepada pihak DPW Partai Berkarya Provinsi NTT.
“Sebelumnya berdasarkan SK kemarin itu Ketua-nya atas nama kakak kita, pak Yani Kota. Kalau soal komunikasi politik tentu kita jalankan tetapi pada hakekatnya bahwa terkait persoalan bilamana ada konflik ataupun hak beliau yang harus beliau sampaikan terkait keberatan beliau itu, pada dasarnya langsung kepada tingkat DPW artinya di sini kita tidak mengambil alih dari beliau tetapi kita meneruskan apa yang menjadi mandat DPW," jelas Sulaiman. (FR)
KOMENTAR