Dalam kegiatan tersebut, Bupati Lembata juga merencanakan perluasan volume bak reservoar III dari kapasitas tampung sebelumnya (225 meter kubik) yang pengerjaannya akan dilakukan dalam tahun ini. Bak Reservoar III merupakan bak tampung utama distribusi air bersih untuk Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri.
Kepada wartawan, Yentji Sunur sampaikan “Kegiatan hari ini sudah direncanakan untuk saya bersama Dinas PUPRP didampingi beberapa pimpinan OPD, Camat Omesuri dan Kepala Desa laksanakan kerja bakti pemasangan pipa air yang bersumber dari Weilain dan Weisawe. Tadi kita sisir mulai bak kearah pesisir Omesuri dan nanti kita akan tindaklanjut lagi yang kearah Buyasuri”.
“Sekaligus saya mau lihat sendiri di lapangan, karena proyek air minum inikan sudah ada namun air belum bisa mengalir, ternyata penyebabnya bukan pipa bocor namun pengrusakan pipa sehingga air tidak jalan. Unsur kesengajaan mungkin ada kalau kita melihat di lokasi tadi”.
“Kemudian terkait masalah listrik sudah
diselesaikan lewat skema dengan PLN, dimana listrik sudah bisa naikkan air
sampai ke bak. Distribusi air untuk ke Desa Panama sampai Benihading di wilayah
Buyasuri sudah baik, namun distribusinya untuk ke wilayah Omesuri khususnya Desa
Hoelea dan sekitarnya, air tidak mengalir sama sekali karena ada kerusakan
berat pipa yang sengaja atau tanpa sengaja dilakukan oleh orang”.
“Tadi juga ada kuari di Desa Meluwiting, dimana saya cek ternyata tanpa izin. Dampak dari pengerjaan kuari itu juga menurunkan pipa dari posisi semula sekitar 10m, yang berdampak pengaruhi elevasi distribusi air khususnya yang sampai ke Desa Roma, Kalikur, Bareng, Leuwohung dan Desa Mampir. Terhadap kuari sudah kita suruh tutup dan kita akan panggil pemiliknya ke Lewoleba untuk minta pertangungjawabannya”.
“Ini sementara diperbaiki (kerusakan jaringan), dan kalau sudah tersambung, sudah bisa mengalirkan airnya. Tadi saya lihat ada pipa yang harus diganti dan di las yang bocor, kalau rampung maka hari ini air sudah bisa mengalir sampai ke Desa Hoelea”.
Dirinya juga minta peran serta masyarakat selaku pengguna untuk ikut merawat jaringan air yang dikerjakan pemerintah.
“Butuh waktu hanya 2,5 jam saja hingga air dari sumber mata air penuhi bak dan kemudian disalurkan. Tidak bisa pemerintah setiap saat hanya perbaikan terus, masyarakat juga harus terlibat dalam pemeliharaan, contohnya kerusakan pipa di Desa Meluwiting. Pipa rusak didepan mata tapi masyarakat tidak pernah berbuat sesuatu dan tidak ikut menjaga”.
“Jangan bilang air tidak ada, karena di bak tersedia airnya. Hanya distribusi saja yang belum berjalan karena ada jaringan yang dirusak. Desa Aramengi dan Meluwiting berdekatan, kenapa Desa Aramengi konsumsi air sedangkan Meluwiting, Hingalamamengi, dan Hoelea tidak menikmati air, padahal Desa Panama yang jauh bisa menikmati air. Ternyatakan pipa yang rusak yang kearah sini (Desa Meluwiting). Nanti kita akan sisir lagi dari Desa Panama ke Desa Buriwutung.
“Tadi sudah mulai disisir dari bak reservoar kearah Omesuri, dan nanti akan kita sisir lagi jaringan yang kearah Buyasuri”.
Dirinya menegaskan dalam bulan Juli warga Kedang sudah bisa menikmati air. “Saya sudah minta Dinas PUPRP agar tiap hari jalan sehingga cepat selesaikan pengerjaan pipa disini dan kita dapat bergeser lagi ke wilayah Kecamatan lain”.
“Paling lambat tahun depan rencana perluasan volume bak reservoar III dikerjakan. Kalau Tahun ini masih ada anggaran maka kita mulai kerjakan dan sisanya dilanjutkan tahun depan sehingga persoalan air bersih di Kedang selesai dan kita bisa bergeser ke wilayah kecamatan yang lain”.
Dirinya melanjutkan “Masyarakat Kedang sudah bersabar, yang tidak bersabarkan orang yang punya tujuan politik lain. Karena air sudah sampai di Kedang hanya tertahan karena persoalan yang pertama listrik dan sudah diselesaikan, kedua masalah jaringan yang dirusak orang kemudian pemerintah yang disalahkan”.
“Di Kedang kita dorong (penyelesaian pekerjaan) hingga Juli. Saya sedang inventarisir untuk kita kerjakan jaringan air Posiwatu-Lamalera di Kecamatan Wulandoni. Nanti kita lihat lagi, ada juga yang di Kecamatan Atadei, dan kita mau selesaikan juga persoalan air yang ke Desa Pasir Putih di Kecamatan Nagawutung” ujarnya menambahkan. (Kris Kris)
KOMENTAR