Wartantt.com--SBD;
Sekolah
Dasar Negeri Gollu Dara yang berada di wilayah Desa Lua Koba Kecamatan Wewewa
Barat terkesan tidak diperhatikan oleh pemerintah
setempat. Pasalnya sekolah paralel yang didirikan pada 16 April 2013 baru
mendapatkan bantuan berupa tiga ruangan permanen. Demikian dikatakan oleh Plt kepala
Sekolah SDN Gollu Dara Bernad Bulu Nani pada Kamis(21/02).
Plt
Kepala Sekolah Bernad Bulu Nani mengatakan bahwa dari 16 april 2013 belum ada
perhatian penuh dari pemerintah Daerah. Kesediaan sarana di sekolah yang
menjadi lembaga pimpinannya belum begitu memadai. Pada tahun 2016 baru
mendapatkan bantuan 3 ruangan dari dana DAK. Sementara jumlah siswa di
sekolahnya sebanyak
138 orang. Sekolah ini sangat membutuhkan perhatian pemda maupun pemerintah Desa untuk dapat
mengalokasikan dana dalam membangun beberapa gedung.
Lebih
lanjut ia menambahkan bahwa ruang kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan belum ada disekolahnya. Namun dirinya akan terus mencari donatur
untuk membantu sekolah pimpinannya. Bernad menambahkan bahwa dirinya sudah
sampaikan keadaan sekolahnya di dinas terkait. Tetapi dirinya masih menunggu
realiasasi yang baik sampai saat ini. Dia mengharapkan supaya bisa mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak dalam mengembangkan mutu pendidikan bagi
siswa-siswi SDN gollu Dara. Selain itu, dirinya sangat mengapresiasi guru-guru
yang menjadi tenaga honor terus bersemangat dalam mengajar.
"Kemarin
waktu musrembangcam di kecamatan Wewewa Barat saya sudah mengusulkan proyek
untuk membantu pembangunan SDN gollu Dara ini,
saya juga baru menjabat sebagai Plt sehingga saya masih membutuhkan
waktu banyak untuk melobi disemua pihak dalam membangun sekolah
kami,"tutur dirinya.
Salah
seorang Tenaga guru honor Yuliana Lende mengatakan bahwa selama tiga tahun
dirinya mengabdi belum ada bantuan kepada sekolah tempat ia mengajar. Potensi
siswa dalam belajar kata dia sangat
baik. Siswa pun mendapatkan dukungan penuh dari orang tua untuk masuk
sekolah. Orang tua murid pun berinisiatif dalam membangun gedung sekolah dengan
swadaya. Yuliana menuturkan bahwa ketika proses belajar mengajar dirinya selalu
menyesuaikan buku baca dengan jumlah siswa yang begitu banyak. Bahkan ia harus
menyesuaikan diri dengan ruang belajar yang tidak layak dipakai. Namun demikian,
dengan keterbatasan yang ada lagi kata Yuliana tidak membuat dirinya dan teman
guru lainnya patah semangat dalam mengajar. Ia meyakini bahwa hal ini akan
menjadi motivasi untuk terus mendidik anak Negeri dengan berbagai kekurangan.
"ya
semua karena anak bangsa, jadi saya
tidak pernah melihat gaji, yang terpenting siswa saya dapat belajar dengan
baik. Saya sangat bangga ketika ada orang tua murid yang bantu seng, kayu, bambu,
uang, paku, dan masih banyak bantuan dari swadaya orang
tua murid dalam menambah ruang belajar,
itu pun hanya gedung darurat,"ujar dirinya.
Senada
dengan itu
Regina lali kalli mengakui bahwa selama ini belumada bantuan yang dilimpahkan oleh pemerintah
setempat. Sementara kata dia bahwa siswa SDN gollu Dara semangat untuk belajar
sangat tinggi. Hampir setiap hari kata dia siswa tidak pernah absen datang
sekolah. Sehingga Regina bahwa tidak mau melepas anak-anak didiknya dalam keadaan
apa pun. Ruang belajar Regina tidak bisa digunakan ketika musim hujan.
Siswa-siswi harus berdesakan di satu ruangan yang atapnya lebih bagus untuk
belajar bersama saat hujan. Keadaan seperti itu tentu membuat proses belajar mengajar tidak akan efektif lagi.
Tetapi demi meningkatkan mutu pendidikan anak dirinya akan melalui berbagai
cara.
"anak
didik saya sangat semangat datang sekolah ditambah lagi lagi dukungan dari
orang tua, sehingga saat ini kami
benar-benar membutuhkan ruangan yang layak dipakai dalam belajar,"tutup
Regina.(Rn/06)
KOMENTAR