WartaNTT.com, LEMBATA –
Kecelakaan pesawat terjadi di Kabupaten Lembata-Nusa Tenggara Timur, Kamis
(13/09/2018). Sebuah pesawat milik maskapai Yussy Air tipe ATR 42 series 500
dengan nomor registrasi PK-YPB route
Kupang-Lewoleba yang mengangkut 6 crew dan 44 penumpang rombongan siswa SMA N1 Nubatukan-Lewoleba, dikabarkan mengalami crash landing saat pendaratan sekitar Pukul 09.10
WITA pagi ini, yang berujung terbakarnya wing pesawat sebelah kanan akibat
tumpahan bahan bakar pesawat.
Pesawat
yang diawaki Kapten Pilot Rahman Ola Maulana Langoday dan Co.Pilot Jeckerson Marcelinus,
dengan awak kabin Marlinda Ose dan Angel Ludji diketahui mengalami ganguan
teknis dimana landing gear (roda sebelah kanan) tidak berfungsi beberapa saat
sebelum mendarat.
Seluruh
penumpang dan crew pesawat berhasil dievakuasi pihak komite
penanggulangan keadaan
darurat Bandara Wunopito dengan sigap sesuai SOP sebelum kebakaran melanda, dimana 19 orang
dinyatakan selamat tanpa mengalami cedera, 25 orang mengalami cedera (15 luka
berat dan 10 orang luka ringan) serta 6 penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Demikian penggalan skenario Airport Emergency
Exercise/Latihan Penanggulangan Kecelakaan Pesawat Udara di Bandara
Wunopito-Lewoleba dengan sandi Wunopito siaga 2018 yang digelar hari ini, Kamis
(13/09/2018).
Kepala UPBU
Wunopito-Lewoleba, Wisma Florianus dalam konferensi pers pelaksanaan
Latihan Penanggulangan Kecelakaan Pesawat Udara di Bandara Wunopito mengatakan target dari pelaksanaan simulasi yang dilakukan yakni mempersiapkan diri guna memberikan
pelayanan optimal dalam hal penanggulangan keadaan darurat yang terjadi di Bandara Wunopito-Lewoleba.
“Kecelakaan yang terjadi tentu tidak
dikehendaki serta bisa terjadi kapan saja sehingga pihak UPBU Wunopito-Lewoleba melalui komite
penanggulangan keadaan
darurat Bandara Wunopito sudah dan selalu menyiapkan diri menghadapi keadaan darurat
di bandara termasuk mengurangi
resiko yang lebih besar terhadap penumpang”.
“Melihat hasil pelaksanaan kegiatan dan kesigapan seluruh
anggota tim lintas sektor yang tergabung dalam komite, tentu saya merasa puas dan bangga karena semua anggota komite berhasil menjalankan perannya dimana komunikasi, koordinasi dan komando dilapangan berjalan dengan baik” ujarnya.
Wisma melanjutkan “Harapan kami kedepan semua sub sektor yang
tergabung dalam komite dapat berperan aktif dalam penanggulangan keadaan
darurat dan kita berharap pelaksanaan
penilaian dan evaluasi
yang dilakukan pihak Otoritas
Bandara wilayah IV Denpasar dalam kegiatan hari ini semakin memantapkan
sinergitas diantara kita semua dalam menjalankan amanah yang diemban di
Kabupaten Lembata”.
Pantauan WartaNTT bahwa pelaksanaan kegiatan latihan
Penanggulangan Kecelakaan Pesawat Udara diawali dengan apel gabungan yang dihadiri juga oleh
Inspektur Keamanan Penerbangan
pada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, M Bayu Andrie bersama Kepala Seksi Personil PKP-PK dan Salvage, Dian Novita Sari serta pihak Inspektur Keamanan Penerbangan pada Kantor Otoritas
Bandara wilayah IV Denpasar, I Ketut Suana dan Joko Prianto.
Dian Novita Sari dalam sambutannya mewakili Direktur Keamanan Penerbangan mengatakan “Banyaknya tantangan dan hambatan dalam dunia penerbangan yang dihadapi serta perlu diimbangi dengan peningkatan
kemampuan dan kompetensi personil, fasilitas dan prosedur untuk menghadapi
kondisi emergency”.
Dirinya juga berharap setiap personel
Bandara dan Komite penanggulangan keadaan darurat harus berperan aktif serta
memastikan seluruh unsur pendukung yakni peralatan, personel dan SOP dalam
kondisi baik, terkini dan siap beroperasi. (Kris Kris)
KOMENTAR