Wartantt, Timor Tengah Selatan – Menjelang perhelatan Pilkada TTS
yang akan dimulai tahapannya pada bulan September 2018, masing-masing tokoh
mulai mendeklarasikan diri mereka menjadi bakal calon kepala daerah
(Balonkada). Salah satunya tokoh Bernadus Benu yang merupakan Sekda Kota Kupang
dengan meminang Yefta Mella untuk menjadi pasangannya dalam Pilkada TTS Tahun
2018. Peminangan tersebut dilakukan secara adat orang Timor di rumah Yefta
Mella Desa Kesetanam bersama ratusan warga yang juga dihadiri oleh Bupati TTS
sekaligus saudara dari Yefta Mella pada Minggu (2/7).
Pada kesempatan itu Bernadus Benu
menuturkan bahwa pencalonan dirinya belum terpikirkan sebelumnya karena selama
ini ia hanya berkiprah dan berpolitik di Kota Kupang dan belum berkontribusi dalam
pembangunan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Namun, dirinya menyadari sebagai
putra asli daerah TTS, dirinya memiliki tanggung jawab dalam memajukan dan
menyejahterakan masyarakat TTS. "Karena kami tidak pernah berambisi untuk
berkuasa atau menjadi bupati dan wakil bupati. Jadi kami tidak akan kecewa jika
kami gagal. Tapi kami yakin bahwa jika Tuhan buka jalan maka semua akan
terbuka, tetapi jika tuhan tidak berkenan maka ia akan menutup semua jalan.
Orang lain mungkin punya pintu partai, uang dan massa. Kami punya hanya satu
saja yakni Bapak, Anak dan Roh Kudus," kata Sekda Kota Kupang itu
Benu menambahkan jika Tuhan
berkenan memberikan kesempatan pada keduanya untuk berkarya bagi TTS, maka pihaknya
berkomitmen untuk tidak mempermalukan keluarga Benu dan Mella. Pihaknya juga
telah berkomitmen untuk tidak melukai atau mencederai siapapun dalam proses
demokrasi nanti, baik melalui perkataan atau tindakan nyata karena pihaknya
ingin mengikuti pesta politik dengan santun. " Menjadi Balonkada merupakan
pekerjaan yang cukup berat, namun ia percaya bahwa pekerjaan seberat apapun akan
selesai apabila kita dapat bekerja dengan tekun dan ulet. Pekerjaan berat,
hanya takut terhadap tangan banyak. Sekarang banyak orang yang tanya nanti
lewat pintu mana, saya hanya jawab mari kita bersama-sama cari pintu dan selain
itu keluarga juga sekarang bekerja untuk masuk melalui jalur independen,"
katanya.
Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati
TTS Yefta Mella mengatakan bahwa untuk maju sebagai calon bupati maupun wakil
bupati merupakan pekerjaan yang berat, sehingga untuk mencapai target
diperlukan kinerja yang tekun dan giat oleh seluruh pihak. Namun ia dan
Bernadus Benu sebagai bakal calon bupati TTS sudah berkomitmen untuk tidak
memaksakan kehendak, jika dalam prosesnya nanti pihak merasa tidak sanggup lagi
maka tidak dapat dipaksakan untuk melanjutkan dan hal tersebut segera akan
diberitahukan kepada keluarga Benu dan Mella.. "Kami tidak ambisi atau
memaksakan kehendak untuk maju sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati.
Tetapi jika masyarakat dukung dan Tuhan berkenan, kami siap untuk bekeja bangun
TTS lima tahun kendepan," kata Yefta.
Paulus V. R Mella selaku orang
tua dari keluarga Benu dan Mella mengatakan, prosesi peminangan ini merupakan
pesta demokrasi yang harus dijaga martabatnya. Pada akhir-akhir ini banyak masyarakat
yang menyatakan bahwa keluarga Mella sepertinya haus akan kekuasaan dan ada
juga yang mengatakan pencalonan Yefta Mella sebagai dinasti politik karena dirinya
yang saat ini masih menjabat sebagai bupati TTS. Menurut Paulus saat ini adalah
demokrasi sehingga siapa saja boleh mencalonkan dirinya sebagai calon bupati
atau calon wakil bupati TTS. Oleh sebab itu, jika tidak suka tidak perlu
memilih tetapi jika mengaku bahwa kita adalah bersaudara, maka dukunglah keluarga
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. "Politik adalah pekerjaan yang
berat, jadi harus tekun, ulet dan sabar mengikuti semua proses dan tahapan yang
ada," kata Paulus. (AS)
KOMENTAR