Sangat lucu sehingga membuat saya tertawa tidak henti selama hampir
satu menit. Mungkin Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq
kini baru mengenal dan belajar sebuah kata yang namanya “mediasi”. Ini
justru menggambarkan betapa ketakutannya Habib satu ini sekarang karena
sepertinya akan segera dijadikan tersangka oleh polisi, baik atas dugaan
penodaan Pancasila di Jawa Barat atau karena kasus palu arit di uang
kertas baru.
Saya sebenarnya cukup terkejut ketika kemarin membaca pemberitaan bahwa Habib yang satu ini berniat melaporkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ke polisi atas tuduhan penistaan agama dan suku bangsa.
Sambil berorasi di aksi unjuk rasa kemarin 16 Januari 2017, Habib Rizieq menyatakan bahwa ia mempersiapkan untuk melaporkan Ibu Megawati dan wajib untuk diproses oleh polisi atas nama keadilan. Pernyataan yang dipermasalahkan olehnya adalah ketika Ibu Megawati menyinggung soal peramal masa depan pada HUT ke-44 PDIP. (Silahkan cari sendiri beritanya di detik.com)
Lucunya, hari ini sikap Habib Rizieq ini berubah 180 derajat. Ia menyatakan bahwa pihaknya menahan diri untuk melapor dan malah sekarang meminta untuk dimediasi dengan Ibu Mega, sekaligus juga dengan pihak-pihak lain yang melaporkannya ke polisi. Habib Rizieq hari ini juga kembali mengunjungi “Rumah Rakyat” (DPR) loh. Tujuannya untuk curhat lagi? Sepertinya dia mulai kalang kabut dan ketakutan.
Berikut beberapa pernyataan si Habib yang dilansir detik.com dan tempo.co:
Saya menolak lupa. Karena faktanya baru beberapa hari lalu saja Habib Rizieq ini masih mengancam akan melaporkan balik Ibu Sukmawati dan menuntut permintaan maaf kepadanya. Anda tiba-tiba lupa ingatan ya Bib? Segitu cepatnya Anda merubah sikap Anda? Apakah Anda telah mendengar kabar bahwa kasus palu arit telah dinaikkan menjadi penyidikan? Atau apakah karena Anda sudah dapat informasi akan dijadikan tersangka oleh Polda Jawa Barat dalam waktu dekat ini?
Dalam kasus tuduhan palu arit di uang kertas baru pun beberapa saat yang lalu Anda mengancam akan melaporkan Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, perusahaan percetakan dan sekaligus desainer uang kertas baru tersebut. Saya sebelumnya juga pernah menulis tentang ini.
Dan juga, sejak kapan pula Bib Anda mengenal sebuah kata yang namanya “mediasi” Bib? Anda bilang harusnya ada mediasi dulu dan tidak langsung melaporkan saja. Lalu untuk Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak perlu mediasi dulu ya Bib? Ya tidak perlu karena Anda begitu membencinya sejak lama sih ya sehingga Anda langsung saja men-demo Ahok, panggil dia penista, caci maki dirinya, rendahkan martabatnya, mengancam keselamatannya dan berteriak-teriak revolusi seenaknya.
Lalu atas dasar apa sekarang Anda berharap orang lain merasakan perlunya “mediasi” ataupun “tabayyun” dengan Anda, Bib? Mungkin inilah yang namanya hukum karma. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Sudahkah Anda sekarang merasa bahwa segala sesuatu yang Anda lakukan kepada orang lain telah kembali menghantam diri Anda?
Akhir kata, saya akan tetap mendoakan Anda Habib Rizieq. Saya doakan Anda selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari rasa ketakutan, agar Anda dapat selalu sehat untuk datang menjalani pemeriksaan Anda pekan depan di Polda Metro Jaya (jangan alasan sakit lagi ya Bib) dan agar Anda selalu berani untuk menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatan Anda sendiri.
By: Power (https://seword.com/author/aryanto/)
Saya sebenarnya cukup terkejut ketika kemarin membaca pemberitaan bahwa Habib yang satu ini berniat melaporkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ke polisi atas tuduhan penistaan agama dan suku bangsa.
Sambil berorasi di aksi unjuk rasa kemarin 16 Januari 2017, Habib Rizieq menyatakan bahwa ia mempersiapkan untuk melaporkan Ibu Megawati dan wajib untuk diproses oleh polisi atas nama keadilan. Pernyataan yang dipermasalahkan olehnya adalah ketika Ibu Megawati menyinggung soal peramal masa depan pada HUT ke-44 PDIP. (Silahkan cari sendiri beritanya di detik.com)
Lucunya, hari ini sikap Habib Rizieq ini berubah 180 derajat. Ia menyatakan bahwa pihaknya menahan diri untuk melapor dan malah sekarang meminta untuk dimediasi dengan Ibu Mega, sekaligus juga dengan pihak-pihak lain yang melaporkannya ke polisi. Habib Rizieq hari ini juga kembali mengunjungi “Rumah Rakyat” (DPR) loh. Tujuannya untuk curhat lagi? Sepertinya dia mulai kalang kabut dan ketakutan.
Berikut beberapa pernyataan si Habib yang dilansir detik.com dan tempo.co:
“Karena saya sudah nonton secara utuh video Megawati 10 kali, saya menyimpulkan penistaan agama dan suku bangsa. Tapi saya minta polisi untuk memediasi, kami menahan diri untuk melapor,” ujar Rizieq.Bagi pembaca yang mungkin belum tahu, PMKRI adalah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia yang merupakan salah satu pelapor dugaan penodaan agama oleh Habib Rizieq dalam ceramahnya yang menyebut “Kalau Tuhan beranak…..” dan Sukmawati Soekarnoputri adalah pelapor dari kasus dugaan penodaan Pancasila di Jawa Barat.
“Jangan hanya dengan Megawati, tetapi juga dengan PMKRI, Sukmawati dan lainnya. Ayo kita duduk bareng diskusi nasional,” jelas Rizieq.
“Janganlah kita mencoba saling lapor. Ini bisa mengandalkan konflik horizontal. Harusnya polisi menjembatani. Kalau ada laporan, harusnya polisi memediasi, saya sampaikan jangan saya disuruh untuk melaporkan Megawati,” jelas Rizieq.
“Saya tegaskan, kalau saya bersuara keras dan dianggap hate speech, harusnya ada mediasi dulu, tak langsung pelaporan,” ujar Rizieq di DPR RI hari ini.
Saya menolak lupa. Karena faktanya baru beberapa hari lalu saja Habib Rizieq ini masih mengancam akan melaporkan balik Ibu Sukmawati dan menuntut permintaan maaf kepadanya. Anda tiba-tiba lupa ingatan ya Bib? Segitu cepatnya Anda merubah sikap Anda? Apakah Anda telah mendengar kabar bahwa kasus palu arit telah dinaikkan menjadi penyidikan? Atau apakah karena Anda sudah dapat informasi akan dijadikan tersangka oleh Polda Jawa Barat dalam waktu dekat ini?
Dalam kasus tuduhan palu arit di uang kertas baru pun beberapa saat yang lalu Anda mengancam akan melaporkan Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, perusahaan percetakan dan sekaligus desainer uang kertas baru tersebut. Saya sebelumnya juga pernah menulis tentang ini.
Dan juga, sejak kapan pula Bib Anda mengenal sebuah kata yang namanya “mediasi” Bib? Anda bilang harusnya ada mediasi dulu dan tidak langsung melaporkan saja. Lalu untuk Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak perlu mediasi dulu ya Bib? Ya tidak perlu karena Anda begitu membencinya sejak lama sih ya sehingga Anda langsung saja men-demo Ahok, panggil dia penista, caci maki dirinya, rendahkan martabatnya, mengancam keselamatannya dan berteriak-teriak revolusi seenaknya.
Lalu atas dasar apa sekarang Anda berharap orang lain merasakan perlunya “mediasi” ataupun “tabayyun” dengan Anda, Bib? Mungkin inilah yang namanya hukum karma. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Sudahkah Anda sekarang merasa bahwa segala sesuatu yang Anda lakukan kepada orang lain telah kembali menghantam diri Anda?
Akhir kata, saya akan tetap mendoakan Anda Habib Rizieq. Saya doakan Anda selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari rasa ketakutan, agar Anda dapat selalu sehat untuk datang menjalani pemeriksaan Anda pekan depan di Polda Metro Jaya (jangan alasan sakit lagi ya Bib) dan agar Anda selalu berani untuk menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatan Anda sendiri.
By: Power (https://seword.com/author/aryanto/)
KOMENTAR