Martabat FPI semakin jatuh. Bubarnya FPI
saya amati tinggal menunggu waktu saja. Dukungan kepada ormas tersebut
semakin menurun. Harga dirinya semakin jatuh di mata masyarakat.
Perlahan namun pasti, banyak pihak yang secara langsung atau tidak
langsung ‘menelanjangi” FPI. Klaim mereka yang menyatakan sebagai wakil
dari umat Islam hanya omong kosong. Membawa bendera Palestina yang
dianggapnya sebagai bentuk dukungan kepada Palestina dan sekaligus untuk
menarik simpati masyarakat muslim Palestina justru yang terjadi
sebaliknya.
Kedutaan Besar Palestina di Jakarta
menyesalkan pengibaran bendera nasionalnya dalam sejumlah aksi unjuk
rasa terkait urusan dalam negeri Indonesia dalam beberapa bulan
terakhir.
Dalam pernyataan resminya, Kedubes
Palestina mengatakan, perilaku itu tidak bisa diterima dan tidak bisa
dianggap sebagai tanda dukungan atau solidaritas terhadap Palestina.
“Teman Palestina yang asli dan tulus akan
menjaga stabilitas dan kedamaian di negara mereka jika mereka
benar-benar tulus ingin menciptakan kedamaian di Palestina,” demikian
pernyataan dari Kedubes Palestina.
Sementara itu, staf Kedutaan Palestina, Sari Amalia, tidak menyebut secara spesifik kelompok atau unjuk rasa tertentu.
Dia hanya mengatakan, pernyataan tersebut merupakan pengamatan umum yang tampak pada unjuk rasa tahun 2016 dan awal 2017.
Sari mengatakan, pernyataan ini penting
untuk disampaikan karena Kedubes Palestina merasa penggunaan bendera itu
tidak pada tempatnya.
“Seperti kedutaan lain, kami tentu punya
komitmen untuk tidak mau mengintervensi dan tidak mau terbawa oleh
urusan dalam negeri Indonesia,” katanya kepada BBC Indonesia.
Mereka berharap bendera Palestina tidak lagi digunakan dalam unjuk rasa terkait urusan dalam negeri Indonesia di masa depan.
Dalam sejumlah aksi massa, seperti protes
menentang Ahok, misalnya, sebagian pengunjuk rasa membawa bendera
Palestina di antara bendera atau lambang organisasi mereka.
Seperti diberitakan BBC Indonesia,
bendera Palestina juga terlihat berkibar di depan Polda Metro Jaya awal
pekan ini di tengah massa FPI saat Rizieq Shhab menjalani pemeriksaan
kasus simbol palu arit di lembaran uang rupiah.
BBC Indonesia telah mencoba menghubungi FPI dan GNPFMUI untuk meminta tanggapan, tetapi hingga kini belum mendapat jawaban.
Kira-kira apa reaksi Rizieq Syihab dan FPI
setelah menerima kabar ini? Apa mereka akan melakukan boikot kepada
Palestina dan kemudian berpaling mendukung Israel? Sungguh menarik untuk
kita tunggu.
Meskipun Kedubes Palestina tidak
menyatakan dengan jelas kelompok mana yang membawa bendera Palestina
saat melakukan unjuk rasa, tapi saya yakin masyoritas masyarakat
Indonesia sudah mafhum bahwa yang dimaksud adalah FPI. Silahkan pembaca
seword.com bisa membuktikannya sendiri. Bukan sebuah pekerjaan yang
sulit untuk membuktikan bahwa kelompok yang dimaksud adalah FPI. Foto
ini sedikit bisa membuktikan.
Pernyataan Kedubes Palestina tersebut
menjadi serangan telak kepada FPI yang selama ini mengklaim aksi-aksi
yang dilakukan adalah aksi membela Islam. Palestina sebagai negara Islam
yang kuat dan religius justru tidak mau benderanya dibawa-bawa untuk
demo yang entah dibenarkan atau tidak. Konflik yang terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini bukanlah konflik antara muslim dengan kafir, namun
konflik antar kepentingan.
Saya pikir Kedubes Palestina menyadari
betul posisinya. Beliau menyadari bahwa apa yang terjadi di Indonesia
tidak ada sangkut pautnya dengan agama. Meskipun sesama muslim
bersaudara, alasan ini tidak menjadikan Kedubes Palestina mendukung aksi
yang dilakukan FPI. Kedubes Palestina menyadari bahwa yang menjadi
lawan FPI juga orang muslim.
Kedubes Palestina tidak mau mengintervensi dan terbawa oleh urusan dalam negeri Indonesia.
Kedubes Palestina melakukan tindakan ini
tentu agar hubungan Palestina dan Indonesia tetap terjalin dengan baik.
Kedubes Palestina menyadari bahwa jika tindakan FPI yang berdemo membawa
bendera Palestina dibiarkan, nanti akan muncul opini di masyarakat
bahwa Palestina mendukung apa yang dilakukan oleh FPI. Opini ini akan
membahayakan hubungan bilateral Palestina dengan Indonesia. Karena aksi
unjuk rasa yang dilakukan oleh FPI dalam rangka menentang pemerintah
Indonesia.
Kalau saya anggota FPI, seharusnya saya
malu dan intropeksi diri. Sudah membawa bendera negara orang lain dengan
harapan menarik simpati negara Palestina, eh justru yang di dapat malah
sebaliknya. Ini seperti ditelanjangi di depan banyak orang. Makannya
kalau mau bertindak apapun dipikir matang terlebih dahulu. Jangan sampai
melakukan tindakan bodoh yang justru akan membuat masyarakat semakin
mencemooh FPI.
Saya harap FPI tidak melakukan tindakan
bodoh dengan melakukan boikot kepada negara Palestina. Karena ketika FPI
memboikot Palestina, secara tidak langsung itu merupakan bentuk
dukungan kepada negara Israel yang notabene beragama Yahudi. Tindakan
itu tentu akan semakin membuat masyarakat mencemooh FPI. Hayooo….
Nah, karena FPI merupakan bagian dari
Islam, tindakan-tindakan bodoh yang dilakukannya kerap membuat nama
Islam semakin tercoreng. Orang yang tidak memahami Islam tidak menutup
kemungkinan akan melakukan generalisir. FPI yang beragama Islam bisa
membuat masyarakat non-muslim mengopinikan bahwa orang Islam tindakannya
anarkis, radikal, serta bodoh. Padahal FPI merupakan bagian kecil dari
umat Islam. Mayoritas umat Islam tidak seperti itu. Masyarakat muslim
sendiri banyak yang tidak sepakat dengan apa yang dilakukan oleh FPI. (Saefuddin Achmad/Seword)
KOMENTAR